Web Toolbar by Wibiya -->
Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Slide Title 1

Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.

Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Sabtu, 19 Oktober 2013

Bahaya Teh Celup Mengganggu Kesehatan

Teh memang baik untuk kesehatan, banyak kandungan-kandungan yang ada di dalam teh yang baik untuk kita, tehsama sekali tidak berbahaya bagi tubuh kita, melainkan kemasan teh celup nya yang berdampak negatif pada tubuh kita.

Teh dipasaran disajikan dengan berbagai bentuk, yaitu teh celup, teh daun ,teh serbuk seduh, dan teh bubuk instan. Pilih sesuai kebutuhan anda, dan pastikan tanggal kadaluarsanya.

Bubuk teh dibungkus dengan sejenis kertas berpori-pori halus yang tahan panas. Selalu baca label kemasan teh untuk memastikan jenis teh dan tanggal kadaluarsanya.

Anda gemar minum teh? Dan, sebagai manusia modern Anda tentu suka segala sesuatu yang praktis, kan ? Nah, Anda tentu sering minum teh menggunakan teh celup. Selain karena suka rasa teh, mungkin Anda minum teh karena yakin akan berbagai khasiat teh. Misalnya, teh merah untuk relaksasi, teh hitam untuk pencernaan, atau teh hijau untuk melangsingkan tubuh. Namun, apa Anda terbiasa mencelupkan kantong teh celup berlama-lama?

Mungkin, anda pikir, semakin lama kantong teh dicelupkan dalam air panas, makin banyak khasiat teh tertinggal dalam minuman teh... Padahal, yang terjadi justru sama sekali berbeda! Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3-5menit.

Klorin atau chlorine, zat kimia! yang lazim digunakan dalam industri kertas berfungsi sebagai disinfektan kertas, sehingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih. Karena disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker.

Nah, mulai sekarang, jangan biarkan teh celup Anda tercelup lebih dari 5 menit. Atau, kembali ke cara yang sedikit repot, misal menggunakan daun teh atau teh serbuk / bubuk
Untuk anda yang pernah berkunjung ke pabrik kertas/pulp, mungkin tahu bahwa chlorine ini adalah senyawa kimia yang sangat jahat dengan lingkungan dan manusia, khususnya dapat menyerang syaraf dan sebagainya! Dari kejauhan pabrik mudah dilihat jika ada asap berwarna kuning yang mengepul dari pabrik, itu bukan asap biasa tapi chlorine gas.

Makanya industri ini mendapat serangan hebat dari LSM lingkungan karena hal di atas disamping juga masalah kehutanan. Kertas terbuat dari bubur pulp yang berwarna coklat tua kehitaman. Agar serat berwarna putih, diperlukan sejenis bahan pengelantang (sejenis deterjen pemutih/baycline) senyawa chlorine yang kekuatan sangat keras sekali!

Kertas sama dengan kain, karena memiliki serat. Jika anda ingin melakukan uji coba bener atau tidaknya, silahkan anda coba menggunakan sinar ber-ultraviolet, lihatlah tissue akan mengeluarkan cahaya saat terkena sinar ultraviolet, atau jika anda suka pergi ke tempat dugem, coba anda praktekan ke lampu disco, tissue tersebut akan mengeluarkan cahaya dari lampu disco! Itu berarti tissue masih mengandung chlorine tinggi.

Jika di negara maju, produk ini harus melakukan proses neutralization dgn biaya cukup mahal agar terbebas dari chlorine dan dapet label kesehatan.

Tissue atau kertas makanan dari negera maju yang ada label Depkesnya tidak akan mengeluarkan cahaya tersebut saat kena UV. Kertas rokok pun begitu, bahkan ada calsium carbonat agar daya bakarnya sama dengan tembakau dan akan terurai jadi CO saat dibakar. Di Indonesia masih sangat jarang sekali ada institusi / badan tertentu yang mengontrol hal seperti itu, jadi harap berhati-hati.