Web Toolbar by Wibiya -->
Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Minggu, 13 Mei 2012

MENGENAL VIRUS LEBIH DALAM



Dalam kemajuan iptek seperti yang ada pada saat ini, menuntut manusia untuk bekerja lebih keras lagi. Di dalam setiap pekerjaan sudah pasti terdapat resiko dari pekerjaan tersebut sehingga dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja ini disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah faktor biologi, fisik, kimia, fisiologi dan psikologi. Sebagai contoh orang yang bekerja pada sektor peternakan atau pada sektor pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan. Lingkungan dimana mereka bekerja itu tidak selalu bersih dalam artian bebas dari sumber-sumber penyakit yang berupa virus, bakteri, jamur, bahkan hewan dan tumbuhan besarpun dapat menjadi sumber penyakit. Akan tetapi viruslah yang menjadi penyebab utama penyakit dalam kerja, khususnya pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan. Untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang diakibatkan oleh virus yang tidak hanya membutuhkan tindakan pengobatan saja tetapi juga diperlukan pengetahuan tentang bagaimana virus dapat masuk ke dalam tubuh manusia.
Untuk itu artikel ini dibuat umtuk mempelajari lebih mendalam lagi tentang virus, sehingga dapat berorientasi dalam penambahan ilmu pengetahuan.
Pada tahun 1892, ahli biologi Rusia Dimitri Ivanovsky mempelajari penyakit tembakau yang disebut penyakit mosaik tembakau. Penyakit ini menimbulkan bercak kuning pada daun tembakau. Ivanovsky membuat experimen, jika ekstrak daun yang terserang penyakit mosaik dioleskan pada daun yang sehat, beberapa waktu kemudian daun yang sehat itu terserang penyakit. Akan tetapi jika ekstrak tersebut dipanaskan sampai mendidih dan setelah dingin dioleskan, tidak menyebabkan sakit pada daun sehat. Ivanovsky menyimpulkan sementara bahwa penyakit mosaik pada tembakau disebabkan oleh bakteri patogen (bakteri penyebab penyakit). Namun pada tahun 1893, ia menyaring ekstrak daun tembakau yang terserang patogen dengan saringan keramik, kemudian cairan dioleskan pada daun tembakau yang sehat, ternyata daun tersebut menjadi sakit. Ivanovsky menduga bahwa penyebab penyakit mosaik pada daun tembakau adalah bakteri yang sangat kecil.
Martinus Willem Beijerinck, ilmuwan Belanda melakukan percobaan berdasarkan penemuan Ivanovsky. Ia mengoleskan getah daun tembakau hasil saringan dari satu tembakau ke tembakau lain secara berjenjang. Mula-mula dia menyaring getah hasil saringan dan dioleskan ke daun tembakau yang sehat. Tembakau yang sehat menjadi sakit. Kemudian getah daun yang sakit itu disaring lagi dan hasilnya dioleskan pada tembakau yang sehat. Tembakau sehat ini juga terkena penyakit. Ini berarti “bakteri” patogen mampu berkembang biak, ukurannya sangat kecil karena lolos saringan keramik. Saat itu orang hanya mengenal bakteri penyebab penyakit mosaik pada daun tembakau.
Dugaan tentang bakteri ternyata keliru, pada tahun 1935, Wendell Meredith Stanley dari Rockefeller Institute (Amerika Serikat), berhasil mengisolasi dan mengkristalkan virus mosaik tembakau, dan ia menyimpulkan bahwa virus berbeda dengan bakteri. Jika kristal virus diinjeksi ke tanaman tembakau yang sehat, virus akan aktif, mengganda dan menyebabkan penyakit. Karena virus dapat dikristalkan berarti ia bukan sel. Virus dianggap sebagai peralihan antara benda abiotik dan biotik. Virus yang menyerang tembakau diberi nama virus mosaik tembakau (Tobacco Mosaic Virus, disingkat TMV).
Ciri virus lain yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lain adalah tubuh virus tersusun atas selubung (kapsid) yang tersusun atas molekul protein dan bagian isi tersusun atas asam nukleat. Virus tidak memiliki sitoplasma seperti pada sel, serta tidak memiliki organel sehingga tidak melakukan metabolisme. Ukuran virus yang sangat kecil tidak memungkinkan untuk memiliki struktur sebagaimana struktur sel. Satu unit lengkap virus yang mampu menginfeksi organisme hidup disebut virion.

1. Bentuk Virus
Umumnya, tubuh virus dapat dibagi menjadi bentuk helikal (ulir) dan ikosahedral. Bentuk dasar virus umumnya berstruktur ikosahedral, yaitu struktur yang tersusun atas dua puluh bentuk segitiga. Selain kedua bentuk tersebut, virus juga dapat memiliki bentuk berselubung dan bentuk kompleks yang dapat dilihat pada bakteriofag. Bakteriofag memiliki bentuk kepala ikosahedral dan bentuk ekornya helikal. Contoh virus berselubung misalnya HIV (Human Immunodeficiency Virus).

2. Bagian Virus  
Bakteriofag atau disebut juga fag adalah virus yang hanya menyerang bakteri. Tubuh bakteriofag tersusun atas kepala, ekor, dan serabut ekor. Kepala berbentuk segi delapan yang mengandung inti. Dari kepala muncul selubung memanjang (tubus) yang disebut ekor yang berfungsi sebagai alat pendeteksi. Pada bagian ujung ekor terdapat serabut ekor. Ujung serabut ekor merupakan penerima rangsang (reseptor). Bagian kepala dan ekor memiliki selubung yang disebut kapsid tersusun atas molekul-molekul protein. Satu unit protein yang yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
 Bagian inti virus tersusun atas asam inti (asam nukleat). Asam nukleat yang menyusun virus pada umumnya hanya satu untaian kecuali pada virus influenza. Setiap untaian asam nukleat mengandung 3.500 sampai 600.000 nukleotida.
Virus memiliki asam nukleat yang bervariasi, ada yang memiliki Deoxyribonucleic Acid (DNA) atau asam deoksiribosa nukleat ganda berpilin dan DNA tunggal berpilin. Dan asam nukleat berupa Ribonucleic Acid (RNA) atau asam ribonukleat. Berdasarkan inti yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA dan virus RNA.

3.  Tkuran Virus
Ukurannya sekitar 20-300 milimikro (1 milimikro = 1x 10-6 mm). Jadi ukurannya, jauh lebih kecil dibandingkan bakteri yang berukuran 10 mikron (1 mikron = 1 x 10-3 mm).

Ingin tahu bagaimana cara hidup virus
Tunggu postingan selanjutnya dan jangan lupa beri komentar ya..

0 komentar:

Posting Komentar