Dalam kemajuan iptek seperti yang ada
pada saat ini, menuntut manusia untuk bekerja lebih keras lagi. Di dalam setiap
pekerjaan sudah pasti terdapat resiko dari pekerjaan tersebut sehingga dapat
menimbulkan penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja ini disebabkan
beberapa faktor diantaranya adalah faktor biologi, fisik, kimia, fisiologi dan
psikologi. Sebagai contoh orang yang bekerja pada sektor peternakan atau pada
sektor pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan. Lingkungan dimana
mereka bekerja itu tidak selalu bersih dalam artian bebas dari sumber-sumber
penyakit yang berupa virus, bakteri, jamur, bahkan hewan dan tumbuhan besarpun
dapat menjadi sumber penyakit. Akan tetapi viruslah yang menjadi penyebab utama
penyakit dalam kerja, khususnya pekerjaan yang berkontak langsung dengan
lingkungan. Untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang diakibatkan oleh virus
yang tidak hanya membutuhkan tindakan pengobatan saja tetapi juga diperlukan
pengetahuan tentang bagaimana virus dapat masuk ke dalam tubuh manusia.
Untuk itu artikel ini dibuat umtuk
mempelajari lebih mendalam lagi tentang virus, sehingga dapat berorientasi
dalam penambahan ilmu pengetahuan.
Pada tahun 1892, ahli biologi Rusia Dimitri Ivanovsky mempelajari penyakit
tembakau yang disebut penyakit mosaik tembakau. Penyakit ini menimbulkan bercak
kuning pada daun tembakau. Ivanovsky membuat experimen, jika ekstrak daun yang
terserang penyakit mosaik dioleskan pada daun yang sehat, beberapa waktu
kemudian daun yang sehat itu terserang penyakit. Akan tetapi jika ekstrak
tersebut dipanaskan sampai mendidih dan setelah dingin dioleskan, tidak
menyebabkan sakit pada daun sehat. Ivanovsky menyimpulkan sementara bahwa
penyakit mosaik pada tembakau disebabkan oleh bakteri patogen (bakteri penyebab
penyakit). Namun pada tahun 1893, ia menyaring ekstrak daun tembakau yang
terserang patogen dengan saringan keramik, kemudian cairan dioleskan pada daun
tembakau yang sehat, ternyata daun tersebut menjadi sakit. Ivanovsky menduga
bahwa penyebab penyakit mosaik pada daun tembakau adalah bakteri yang sangat
kecil.
Martinus Willem Beijerinck, ilmuwan
Belanda melakukan percobaan berdasarkan penemuan Ivanovsky. Ia mengoleskan
getah daun tembakau hasil saringan dari satu tembakau ke tembakau lain secara
berjenjang. Mula-mula dia menyaring getah hasil saringan dan dioleskan ke daun
tembakau yang sehat. Tembakau yang sehat menjadi sakit. Kemudian getah daun
yang sakit itu disaring lagi dan hasilnya dioleskan pada tembakau yang sehat.
Tembakau sehat ini juga terkena penyakit. Ini berarti “bakteri” patogen mampu
berkembang biak, ukurannya sangat kecil karena lolos saringan keramik. Saat itu
orang hanya mengenal bakteri penyebab penyakit mosaik pada daun tembakau.
Dugaan tentang bakteri ternyata
keliru, pada tahun 1935, Wendell
Meredith Stanley dari Rockefeller Institute (Amerika Serikat), berhasil
mengisolasi dan mengkristalkan virus mosaik tembakau, dan ia menyimpulkan bahwa
virus berbeda dengan bakteri. Jika kristal virus diinjeksi ke tanaman tembakau
yang sehat, virus akan aktif, mengganda dan menyebabkan penyakit. Karena virus
dapat dikristalkan berarti ia bukan sel. Virus dianggap sebagai peralihan
antara benda abiotik dan biotik. Virus yang menyerang tembakau diberi nama
virus mosaik tembakau (Tobacco Mosaic
Virus, disingkat TMV).
Ciri virus lain yang tidak dimiliki
oleh makhluk hidup lain adalah tubuh virus tersusun atas selubung (kapsid) yang
tersusun atas molekul protein dan bagian isi tersusun atas asam nukleat. Virus
tidak memiliki sitoplasma seperti pada sel, serta tidak memiliki organel
sehingga tidak melakukan metabolisme. Ukuran virus yang sangat kecil tidak
memungkinkan untuk memiliki struktur sebagaimana struktur sel. Satu unit
lengkap virus yang mampu menginfeksi organisme hidup disebut virion.
1. Bentuk Virus
Umumnya, tubuh virus dapat dibagi
menjadi bentuk helikal (ulir) dan ikosahedral. Bentuk dasar virus umumnya
berstruktur ikosahedral, yaitu struktur yang tersusun atas dua puluh bentuk
segitiga. Selain kedua bentuk tersebut, virus juga dapat memiliki bentuk
berselubung dan bentuk kompleks yang dapat dilihat pada bakteriofag. Bakteriofag memiliki bentuk kepala
ikosahedral dan bentuk ekornya helikal. Contoh virus berselubung misalnya HIV (Human Immunodeficiency Virus).
2. Bagian
Virus
Bakteriofag atau disebut juga fag
adalah virus yang hanya menyerang bakteri. Tubuh bakteriofag tersusun atas
kepala, ekor, dan serabut ekor. Kepala berbentuk segi delapan yang mengandung
inti. Dari kepala muncul selubung memanjang (tubus) yang disebut ekor yang
berfungsi sebagai alat pendeteksi. Pada bagian ujung ekor terdapat serabut
ekor. Ujung serabut ekor merupakan penerima rangsang (reseptor). Bagian kepala
dan ekor memiliki selubung yang disebut kapsid tersusun atas molekul-molekul
protein. Satu unit protein yang yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
Bagian inti virus tersusun atas asam inti
(asam nukleat). Asam nukleat yang menyusun virus pada umumnya hanya satu
untaian kecuali pada virus influenza. Setiap untaian asam nukleat mengandung
3.500 sampai 600.000 nukleotida.
Virus memiliki asam nukleat yang
bervariasi, ada yang memiliki Deoxyribonucleic
Acid (DNA) atau asam deoksiribosa nukleat ganda berpilin dan DNA tunggal
berpilin. Dan asam nukleat berupa Ribonucleic
Acid (RNA) atau asam ribonukleat. Berdasarkan inti yang dikandungnya, virus
dapat dibedakan menjadi virus DNA dan virus RNA.
3.
Tkuran Virus
Ukurannya sekitar 20-300 milimikro (1
milimikro = 1x 10-6 mm). Jadi ukurannya, jauh lebih kecil
dibandingkan bakteri yang berukuran 10 mikron (1 mikron = 1 x 10-3 mm).
Ingin tahu bagaimana cara hidup virus
Tunggu postingan selanjutnya dan jangan lupa beri komentar ya..
Tunggu postingan selanjutnya dan jangan lupa beri komentar ya..
0 komentar:
Posting Komentar